Sabtu, 25 Desember 2021

Kapolres Tulungagung Bersama Bupati dan Forkopimda Dampingi Kunker Menteri Sosial RI di Besuki

 


TULUNGAGUNG - Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto SH, SIK, MH bersama Bupati Tulungagung Drs Maryoto Birowo, M.M.,Wakil Bupati H.Gatut Sunu Wibowo, S.E., dan Forkopimda Kabupaten Tulungagung mendampingi kunjungan kerja Menteri Sosial RI Tri Risma Harini di Desa Keboireng Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (25/12/2021) Pagi.

Kunjungan kerja tersebut untuk memastikan kesiapsiagaan lumbung sosial di kawasan pesisir selatan Jawa Timur.


Jadi begini, berdasar kajian dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi akan terjadi bencana di wilayah selatan pulau Jawa, semoga tidak terjadi, namun jika memang terjadi kita sudah siap siaga,” kata Menteri Risma.


Kementerian Sosial harus bergerak cepat dalam mengantisipasi cuaca ekstrem yang belakangan ini terjadi.

Pihaknya akan mendirikan lumbung sosial di Beberapa wilayah selatan pulau Jawa.


"Jadi bukan hanya di daerah Desa Keboireng saja yang kita buat lumbung sosial, tapi sepanjang pulau Jawa bagian selatan,” tambahnya.


Lebih lanjut, Menteri Sosial menjelaskan,  dengan mendirikan lumbung sosial mengantisipasi bila hal itu terjadi. Jadi modelnya memang seperti itu.

Menurutnya, hal penting itu adalah saat mengevakuasi masyarakat sehingga warga bisa menyelamatkan diri jika bencana itu terjadi.

“Maka saya minta jalur evakuasi harus dilengkapi lagi walaupun sudah ada,” terangnya


“Di Tulungagung ada tiga titik, kalau seluruh Indonesia itu banyak, begini untuk skemanya satu kecamatan itu banyak karena daerah tersebut rawan longsor jadi banyak titik di Indonesia,” sambungnya.


Sedangkan untuk di Jawa Timur nanti kita jalan setelah dari Tulungagung saya ke Trenggalek, kalau jumlah titik saya tidak hafal karena bukan wilayah administrasi bukan kecamatan dan kelurahan. Semisal, kayak di Pacitan itu ada 9 titik jadi bukan wilayah administrasi tapi wilayah tempat evakuasi atau penyelamatan,”


Lebih lanjut menteri Risma memaparkan seperti dengan memberikan beraneka kebutuhan yang dibutuhkan mereka didalam pengungsian.

Diantaranya persediaan air bersih sangat bermanfaat dan siap minum, ada genset karena setiap ada kejadian itu biasanya listrik mati dan kita tidak bisa berkomunikasi sehingga ini sangat menolong. Misalnya untuk jaringan komunikasi bisa digunakan maupun untuk penerangan.


Disamping itu juga ada buffer stock makanan, untuk tenda nanti akan dikirim ada kasur, selimut, makanan siap saji, makanan anak ada perlengkapan untuk bayi,” paparnya.


“Sedangkan untuk Taruna Siaga Bencana (Tagana) sudah kita latih bahkan mereka dilatih berenang bersama Kopassus,” imbuhnya.


Menurut Risma, terkait masalah toilet darurat di wilayah bencana pihaknya telah mempersiapkan, namun lebih memprioritaskan daerah yang mengalami kerusakan hancur.


Sedangkan untuk wilayah yang pihaknya menganggap aman hal itu tidak perlu sehingga hanya sebagai tempat pengungsian saja, dengan demikian akan menghitung dulu berapa jumlah penduduk dan sebagainya.


“Makanya, semestinya bersama BMKG karena yang mengetahui kondisi keamanan kalau dianggap kondisi aman maka tidak perlu, jadi hanya sebagai tempat pengungsian saja,” Pungkas Menteri Sosial (NN95 - HUM RESTU)

Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Arsip Blog